Laman

Sabtu, 18 Juni 2011

PERTANYAAN 42 APA YANG DIALAMI ORANG SAAT KEMATIANNYA?

Apakah orang-orang yang berbuat kejahatan itu menyangka bahwa Kami akan menjadikan mereka seperti orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, yakni kehidupan dan kematian mereka akan sama? Amat buruklah persangkaan mereka itu! (Surat al-Jatsiyah: 21)

Kematian spiritual yang dialami manusia telah diterangkan dalam Al-Qur’an. Dan karenanya jelas bahwa kematian spiritual berbeda dengan kematian tubuh secara klinis. Dinyatakan di dalam Al-Qur’an bahwa peristiwa-peristiwa tertentu terjadi saat kematian. Peristiwa-peristiwa itu hanya bisa dilihat oleh yang mengalaminya, namun tidak dapat dilihat orang lain.
Sebagai contoh, seorang yang kafir yang tak percaya akan keberadaan Allah nampak seolah mati dengan tenang, layaknya sedang tidur. Padahal kenyataannya, ruhnya yang beralih ke dimensi lain mengalami rasa sakit yang amat berat. Sebaliknya, ruh orang beriman yang nampak menderita saat kematiannya, dicabut nyawanya oleh malaikat maut dengan lembut perlahan-lahan.
Peristiwa yang dialami orang beriman dan orang yang kafir di saat kematiannya berbeda sama sekali. Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa orang yang kafir akan mengalami hal berikut saat kematiannya:
Jiwanya akan dipukul di bagian punggung dan mukanya.
Mereka mengalami siksa kematian yang pedih.
Malaikat-malaikat mengabari mereka dengan siksaan yang kekal.
Ruhnya akan dicabut dengan kasar dari tubuhnya.
Sementara bagi orang-orang yang beriman:
Ruhnya dicabut dengan lembut dan perlahan-lahan dari tubuhnya.
Mereka disambut para malikat dengan ramah disertai ucapan salam.
Saat malaikat mencabut ruhnya, mereka dikabari berita surga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar